Merkurius: Planet Terkecil di Tata Surya
Merkurius adalah planet terkecil di Tata Surya dan juga yang terdekat dengan Matahari. Namanya diambil dari dewa Romawi, Merkurius, yang dikenal sebagai pembawa pesan para dewa karena kecepatannya yang luar biasa. Diameter planet ini hanya sekitar 4.880 km, yang hanya sekitar 38% dari diameter bumi. Massa Merkurius adalah sekitar 5,5% massa Bumi, menjadikannya planet dengan gravitasi yang relatif lemah dibandingkan dengan Bumi.
Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan matahari, dengan jarak rata-rata sekitar 57,9 juta km. Planet ini memiliki orbit yang sangat eksentrik (elips), dengan jarak terdekat ke matahari (perihelion) sekitar 46 juta km dan jarak terjauh (aphelion) sekitar 70 juta km. Merkurius mengelilingi matahari dalam waktu sekitar 88 hari Bumi.
Merkurius memiliki periode rotasi yang lambat, berputar pada sumbunya setiap 59 hari Bumi. Karena kombinasi dari rotasi dan revolusinya, satu hari matahari di Merkurius (waktu antara dua matahari terbit berturut-turut) berlangsung sekitar 176 hari Bumi.
Merkurius memiliki atmosfer yang sangat tipis dan terdiri dari partikel-partikel yang ditangkap dari angin matahari serta gas-gas yang terlepas dari permukaan planet. Atmosfer ini disebut eksosfer dan terdiri dari hidrogen, helium, oksigen, natrium, kalium, dan argon. Karena kedekatannya dengan matahari dan kurangnya atmosfer yang signifikan, suhu permukaan Merkurius sangat bervariasi. Di siang hari, suhu dapat mencapai sekitar 430°C, sementara di malam hari bisa turun hingga -180°C.
Permukaan Merkurius penuh dengan kawah akibat tumbukan, mirip dengan permukaan bulan, dengan sedikit aktivitas geologis yang berlangsung sejak miliaran tahun yang lalu. Fitur permukaan lainnya termasuk dataran tinggi, tebing curam yang disebut rupes, dan cekungan besar seperti Cekungan Caloris, yang memiliki diameter sekitar 1.550 km.
Mengapa Pluto Tidak Termasuk Planet Terkecil dalam Tata Surya?
Nah Grameds, mungkin akan timbul pertanyaan di benak kamu seperti “kok bukan Pluto ya planet terkecilnya? Kenapa malah Merkurius?” Gramin akan bantu menjawab pertanyaan kamu tersebut.
Pluto tidak termasuk dalam kategori planet terkecil dalam tata surya karena pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengubah definisi resmi tentang apa yang dimaksud dengan sebuah planet. Menurut definisi baru ini, sebuah benda langit harus memenuhi tiga kriteria untuk diklasifikasikan sebagai planet:
Pluto memenuhi dua kriteria pertama, yaitu mengorbit matahari dan memiliki bentuk bulat. Namun, Pluto tidak memenuhi kriteria ketiga karena orbitnya berada di wilayah yang penuh dengan benda-benda lain di Sabuk Kuiper, yang merupakan wilayah yang penuh dengan objek kecil dan es di pinggiran tata surya. Oleh karena itu, Pluto tidak dianggap telah “membersihkan” lingkungannya dari benda-benda lain.
Sebagai hasil dari perubahan definisi ini, Pluto diklasifikasikan sebagai “planet kerdil” (dwarf planet). Selain Pluto, ada beberapa planet kerdil lain yang telah diidentifikasi di tata surya, seperti Eris, Haumea, Makemake, dan Ceres.
Nah, Grameds, itulah tadi petualangan kita menjelajahi Jupiter si raksasa gas dan Merkurius si planet mungil. Keren banget, kan, bagaimana Tata Surya kita menyimpan begitu banyak keajaiban? Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan rasa ingin tahu kalian tentang alam semesta yang menakjubkan ini. Jangan lupa untuk terus membaca dan belajar, ya! Sampai jumpa di artikel menarik lainnya, Grameds!
Sudah Siapkah Berpindah ke Teknologi Cloud?
Layanan teknologi cloud atau penyimpanan data virtual dari Apple, Google atau Microsoft ternyata memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus Anda ketahui terlebih dahulu.
Kelebihan dari teknologi cloud tentu saja menawarkan layanan penyedia file yang dapat diakses secara virtual menggunakan device apapun dan kapanpun, semua file yang diupload ke cloud akan terintegrasi dan dapat diakses dengan seluruh device yang Anda gunakan.
Namun, kekurangannya adalah harga layanan ini masih belum ramah di kantong, bahkan Anda harus siap-siap membayar dua kali lipat daripada harga memori eksternal untuk mendapatkan kapasitas memori yang diinginkan.
Misalnya, Anda hanya harus merogoh kocek Rp 500 ribu saja untuk mendapatkan memori eksternal seperti SD Card atau MicroSD Card dengan kapasitas 256 GB, sedangkan jika anda menggunakan layanan cloud, siap-siap mengeluarkan budget dua kali lipat dari harga tersebut.
Jika kelak slot microSD memang harus lenyap dari semua produk smartphone, ada dua hal yang harus anda pikirkan, yakni tentang ketersediaan kapasitas memori internal atau beralih menggunakan layanan cloud yang memiliki aksesibilitas baik namun harganya selangit.
Penggunaan memori internal juga kerap kali dikeluhkan banyak orang, karena nyatanya sekitar 15-20 persen dari kapasitas memori yang tertulis telah diserap atau digunakan untuk sistem operasi smartphone Anda. Belum lagi jika Anda menginstall berbagai aplikasi atau game pada smartphone Anda tentunya akan membuat kapasitas memori internal pada smartphone semakin kecil sehingga menyebabkan performa gadget kesayangan Anda menurun.
TOI 700 d merupakan satu dari macam-macam planet baru. Transiting Exoplanet Survey Satellite atau TESS telah menemukan planet eksoplanet yang berpotensi dihuni pertama kali. Seukuran dengan Bumi dan mengorbit bintang sekitar 100 tahun cahaya dari Bumi, menurut badan tersebut.
Penemuan ini diumumkan pada pertemuan ke-235 American Astronomical Society pada Senin, 6 Januari 2020 di Honolulu. Planet ini adalah bagian dari sistem multi-planet di sekitar TOI 700, bintang kerdil yang berada di konstelasi Dorado.
Itu hanya sekitar 40% dari massa dan ukuran matahari kita, dengan setengah dari suhu permukaan. TOI 700 d merupakan satu dari tiga yang mengorbit bintang. Jaraknya tepat untuk mendukung air mencair di permukaan zona layak huni bintang.
Temuan ini menarik bagi para astronom karena ini adalah salah satu dari beberapa planet yang berpotensi dihuni, yang ditemukan di luar tata surya kita dan berukuran sebesar Bumi. TOI 700 d adalah yang terluar dari tiga planet, menyelesaikan satu orbit di sekitar bintang setiap 37 hari Bumi.
Dari bintangnya yang lebih kecil, planet ini menerima sekitar 86% energi yang disediakan matahari untuk Bumi. Planet ini dianggap terkunci secara tidal, artinya satu sisi selalu berada di siang hari.
Tabungan merupakan aspek penting dalam perencanaan finansialmu, karena manfaatnya yang sangat besar. Baik untuk kebutuhan jangka pendek maupun impian (goals) jangka panjang, seperti biaya pendidikan anak, bepergian ke luar negeri, pergi haji, hingga membangun usaha.
Namun, banyaknya jenis tabungan saat ini membuat anak muda kerap bingung memilih tabungan yang pas untuk mewujudkan impian tersebut. Salah satu produk Tabungan yang pas buatmu untuk mewujudkan beragam impian adalah Simpedes BISA.
Simpedes BISA merupakan tabungan dari BRI yang direkomendasikan untuk kamu yang ingin menabung sekaligus berinvestasi. Keunggulan Simpedes BISA sebagai tabungan rekomendasi untuk investasi terletak pada fitur-fitur dan manfaat yang ditawarkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa saja kelebihan yang dimiliki oleh Simpedes BISA dalam membantu Anda mengelola keuangan dan melakukan investasi dengan lebih simpel? Simak informasi berikut ini:
Fitur Utama Simpedes BISA
Simpedes BISA memiliki tiga fitur utama yang diunggulkan, antara lain:
Saving/trx (rekening induk)
Investasi (rekening berjangka dan DPLK)
Proteksi (asuransi mikro AM-KKM, Rumahku dan kerusakan tempat usaha).
Semua fitur ini bisa kamu dapatkan hanya dalam satu kali pembukaan rekening. Sangat mudah dan praktis, bukan?
Syarat dan Ketentuan Simpedes BISA
Syarat untuk menjadi nasabah Simpedes BISA cukup mudah. Pertama, nasabah harus seorang WNI berusia minimal 17 tahun, memiliki identitas diri berupa e-KTP dan NPWP, memiliki serta email aktif.
Untuk memiliki Tabungan Simpedes BISA, ada sejumlah ketentuan yang perlu kamu perhatikan, antara lain:
Jangka waktu rekening berjangka adalah minimal 6 bulan, dan maksimal adalah 120 bulan. Sementara itu, untuk jangka waktu DPLK adalah minimal 30 tahun, atau bisa sampai dengan umur pensiun normal 40 tahun DPLK (bisa ditutup hanya ketika berusia minimal 30 tahun atau kepesertaan berjalan minimal 1 tahun).
Untuk setoran awal minimal adalah Rp 5.000, setoran tetap minimal untuk rekening berjangka dan DPLK mulai Rp 50.000.
Tabungan ini bebas biaya admin dan tidak ada setoran yang mengendap alias saldo ditahan adalah Rp 0.
Sebagai nasabah Simpedes BISA, kamu berhak untuk ikut serta dalam pengundian Panen Hadiah Simpedes.
Cara Buka Tabungan Simpedes BISA via BRImo
Cara buka rekening Simpedes BISA via BRImo bagi nasabah baru pun cukup mudah, kamu bisa ikut langkah sebagai berikut:
Masuk ke BRImo lalu klik 'Buka Rekening' dan pilih jenis Simpedes BISA.
Pilih kantor BRI terdekat atau yang kamu kehendaki, lalu siapkan dokumen pembukaan rekening seperti KTP dan NPWP.
Verifikasi nomor handphone melalui OTP dan perekaman video serta foto selfie dengan KTP. Setelah itu, silahkan bubuhkan tanda tangan pada layar dan lanjutkan dengan foto NPWP. Pastikan semua data diri terisi dengan lengkap agar proses pembentukan rekening berjalan dengan lancar.
Jangan lupa checklist 'Syarat dan Ketentuan Pembukaan Rekening', lalu masukkan kode tanda tangan digital yang dikirimkan ke nomor handphone kamu.
Konfirmasi ulang untuk pembukaan rekening dan akan muncul nomor BRIVA untuk melakukan setoran awal sebesar Rp 100.000 dan rekening kamu telah berhasil dibuat.
Lanjutkan dengan membuat akun BRImo untuk menikmati segala fasilitas pengaturan keuangan lainnya yang ada di Simpedes BISA.
Jangan tunda lagi! Sekarang adalah saat yang tepat untuk membuka rekening Tabungan BRI Simpedes BISA melalui BRImo. Unduh aplikasi BRImo sekarang juga, gratis di PlayStore bagi pengguna Android, AppStore bagi pengguna Apple, atau AppGallery bagi pengguna Huawei.
Maya Hari sedang menanam buah melon dan kembang kol. Ia juga menanam cabe, terong dan pisang di teras apartemennya. Di sini, di lantai 31, orang bisa melihat bagaimana Singapura di masa depan.
Maya Hari yang profesi aslinya adalah manajer, sudah beberapa langkah lebih maju dibanding penduduk Singapura lainnya. Pemerintah Singapura bercita-cita untuk membuat negara kota dengan teknologi canggih itu menjadi negara penuh petak perkebunan.
Maya Hari yang punya hobi bercocoktanam melontarkan pendapatnya tentang apa yang diperlukan agar program ambisius itu berhasil. "Semua orang harus berusaha merangkul lebih banyak teknologi dan metode modern pengembangan tanaman", katanya.
Ditambah dengan upaya menggerakkan seluruh negara dan semua orang untuk menanam lebih banyak lagi. "Menanam di balkon saja, tidak akan mendatangkan hasil maksimal. Tapi itu jadi awalnya.” Demikian ungkap Maya Hari.
Singapura menjadi negara pertanian? Itu susah untuk dibayangkan. Selama beberapa dekade, negara itu jadi pusat keuangan dan ekonomi, dan memiliki semakin banyak pencakar langit.
Walaupun banyak penghijauan, pertanian tampak seperti sesuatu dari masa lalu. Tapi sekarang Singapura ingin mengurangi ketergantungan pasokan pangannya pada negara asing.
Lahan di Singapura tidak luas. Jadi atap akan diubah menjadi lahan penanaman sayuran dan hasil kebun yang bisa dijual! Strategi baru itu sudah mulai membuahkan hasil.
Atap sebuah mal perbelanjaan yang populer juga jadi lahan pertanian. Ketika Bjorn Low berhenti berkarir di bidang periklanan tahun 2015, dan mulai menanam pepaya, rosemari dan markisa, ia ditertawakan orang. Sekarang ia jadi pakar yang selalu dimintai pendapatnya.
Pengusaha itu kini menciptakan 200 kebun di atap bangunan di seluruh kota. Ia juga bereksperimen dengan teknologi baru, yang ditempatkan di kontainer kapal laut.
Kale tidak tumbuh di iklim tropis. Tapi di sini, kale tumbuh jika ditempatkan di cairan nutrisi, dan di bawah cahaya LED, yang menggantikan cahaya matahari. Budidaya tanaman vertikal dalam beberapa tingkat, dianggap tren yang menjanjikan, yang bisa bersaing melawan produk dari negara lain seperti negara tetangga Malaysia, yang menanam pangan dengan lebih murah.
Low mengatakan, keberhasilan itu bisa dicapai karena sayuran yang ia tanam diperkaya lebih banyak nutrisi. "Jadi ini juga menawarkan keuntungan bagi kesehatan konsumen. Ini jadi alasan mengapa harganya lebih mahal 20 sen Dolar Singapura daripada sayuran lain. Jadi itu bisa jadi hal menguntungkan dalam persaingan ini." Demikian papar Low.
Hanya 1% areal lahan Singapura bisa diperhitungkan untuk pertanian tradisional dengan penanaman di tanah. Oleh sebab itu, pertanian vertikal di lahan bertingkat bermunculan di mana-mana, dan itu didukung pemerintah.
Bukan hanya pertanian
Ikan juga akan dikembangbiakkan di sebuah gedung delapan tingkat. Perusahaan Apollo Marine yang mengembangkan konsepnya. Sejauh ini, perusahaan mengembangbiakkan 300 ton ikan per tahun di lahan budidaya ikan di seberang jalan. Sekarang, negara juga ikut menanamkan modal di perusahaan ini.
Di masa depan, hampir 10 kali lipat ikan jenis Trout tropis akan dibesarkan di kolam-kolam milik perusahaan itu. Apollo Marine mengatakan, budidaya ikan akan dilakukan secara ekologis berkelanjutan. 90% air bisa digunakan. Lagi pula, selama lockdown, ketika ikan segar tidak bisa diimpor, Apollo bisa memikat sejumlah besar warga Singapura sebagai konsumen baru.
Manajer operasi Apollo Marine, Crono Lee menjelaskan, "Sebenarnya, jika kita mengembangbiakkan ikan seperti biasa, di sepanjang pantai, ikan sangat terancam polusi, hujan, plastik mikro, tumpahan minyak serta kontaminasi lain. Jika dikembangbiakkan di dalam sistem seperti yang kita miliki sekarang, maka kontaminasi dan polusi bisa dihindari."
Kembali ke balkon milik Maya Hari, kini arbei sudah berbuah, walaupun bukan benar-benar tanaman tropis. Sebaliknya, banyak buah dan sayuran kerap tidak bisa dikembangbiakkan oleh para penggemar berkebun di Singapura. Negara berteknologi canggih itu sedang berusaha melihat seberapa baik bakat berkebun warganya.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Format Masa Depan adalah album kedua karya grup band Dewa[1][2] yang dirilis pada tahun 1994. Album ini merupakan album pertama Dewa yang dirilis di bawah perusahaan rekaman HJ Productions dan di distribusikan oleh Aquarius Musikindo. Album ini melahirkan beberapa hits seperti "Aku Milikmu" dan "Tak 'Kan Ada Cinta Yang Lain".[3]
Haii, Grameds! Gimana ini kabar kalian semua? Semoga selalu dalam keadaan sehat ya! Oh, ya, Grameds, pernahkah kalian membayangkan betapa luas dan beragamnya alam semesta kita? Di Tata Surya kita saja, terdapat planet-planet dengan ukuran dan karakteristik yang sangat berbeda seperti Jupiter dan Merkurius, kedua planet yang kontrasnya bagaikan bumi dan langit. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas planet terbesar dan planet terkecil di tata surya kita! Siapkan diri kalian untuk menjelajahi petualangan antariksa yang menarik ini ya! Yuk, kita mulai!
Grameds, sudah pada tahu belum sih sebenarnya apa itu planet? Kita ketahui bersama yuk! Planet adalah benda langit yang mengorbit sebuah bintang atau sisa bintang dan cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri yang membuatnya berbentuk bulat atau hampir bulat. Planet juga harus memiliki orbit yang jelas, artinya tidak ada benda lain yang sama besar atau lebih besar yang berbagi orbitnya. Di dalam tata surya kita, planet-planet mengelilingi matahari dan terbagi menjadi planet dalam (Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars) serta planet luar (Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus). Masing-masing planet memiliki karakteristik unik terkait ukuran, komposisi, atmosfer, dan fenomena permukaan.
sumber: Universe Today
Tata surya adalah sistem planet yang terdiri dari matahari sebagai pusatnya dan semua objek yang mengorbitnya, termasuk delapan planet, satelit alami (bulan), planet kerdil, asteroid, komet, dan debu serta gas antarplanet. Tata surya terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu dari runtuhnya awan gas dan debu raksasa.
Berikut adalah komponen utama dalam tata surya:
Matahari adalah bintang di pusat Tata Surya kita, sebuah bola gas raksasa yang memancarkan cahaya dan panas akibat reaksi fusi nuklir di intinya. Energi yang dihasilkan Matahari sangat penting bagi kehidupan di Bumi, menyediakan cahaya, panas, dan energi yang dibutuhkan untuk fotosintesis dan proses lainnya. Matahari juga merupakan objek terbesar di Tata Surya, mengandung lebih dari 99,8% massa total sistem ini.
Planet adalah benda langit yang mengorbit Matahari, memiliki massa yang cukup untuk membentuk diri menjadi bulat karena gravitasinya sendiri, dan telah membersihkan lingkungan orbitnya dari benda-benda langit lain. Ada delapan planet di Tata Surya kita: Merkurius, Venus, Bumi, Mars (planet dalam/terrestrial), Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus (planet luar/gas raksasa). Masing-masing planet memiliki karakteristik unik, seperti ukuran, komposisi, atmosfer, dan suhu.
Planet kerdil adalah benda langit yang mengorbit Matahari dan memiliki massa yang cukup untuk membentuk diri menjadi bulat karena gravitasinya sendiri, tetapi belum membersihkan lingkungan orbitnya dari benda-benda langit lain. Ada lima planet kerdil yang diakui secara resmi di Tata Surya kita: Pluto, Eris, Haumea, Makemake, dan Ceres. Planet kerdil biasanya lebih kecil dari planet dan seringkali berbagi orbitnya dengan objek-objek lain di Sabuk Kuiper atau Sabuk Asteroid.
Satelit Alami (Bulan)
Satelit alami adalah benda langit yang mengorbit sebuah planet atau benda langit lainnya yang lebih besar. Bulan adalah contoh satelit alami Bumi. Satelit alami dapat memiliki berbagai ukuran dan komposisi, mulai dari bulan berbatu seperti Bulan kita hingga bulan es seperti beberapa satelit Jupiter dan Saturnus. Mereka memainkan peran penting dalam sistem planet, mempengaruhi pasang surut laut, menstabilkan rotasi planet, dan bahkan dapat memiliki atmosfer sendiri.
Asteroid dan Sabuk Asteroid
Asteroid adalah benda berbatu yang lebih kecil dari planet, sebagian besar terletak di Sabuk Asteroid antara Mars dan Jupiter. Sabuk Asteroid diyakini merupakan sisa-sisa materi dari pembentukan Tata Surya yang tidak pernah bergabung menjadi planet. Asteroid memiliki berbagai ukuran, dari beberapa meter hingga ratusan kilometer. Beberapa asteroid memiliki satelit alami sendiri, dan beberapa bahkan memiliki potensi untuk mengandung air dan bahan organik.
Komet adalah benda es yang mengorbit Matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Ketika komet mendekati Matahari, esnya menguap dan membentuk koma (atmosfer sementara) dan ekor yang khas. Ekor komet selalu menjauhi Matahari karena tekanan radiasi matahari dan angin matahari.
Berkenalan dengan Alam Semesta Tata Surya dan Benda Langit
Alam semesta, tata surya, dan dunia langit adalah suatu hal yang penuh dengan misteri dan fenomena yang sangat menakjubkan. Banyak sekali hal yang belum diketahui oleh para peneliti hingga saat ini. Tentu hal ini sangat menarik bagi anak, yang “haus” akan segala pengetahuan menakjubkan. Banyak manfaat dari berkenalan dengan alam sejak usia dini, seperti mengembangkan rasa ingin tahu, karena melihat variasi bentuk, suara, warna, makhluk, dan segala komponen alam yang berbeda-beda, sehingga memicu proses berpikir dan pencarian informasi. Dan meningkatkan kepercayaan diri, dengan memilih kegiatan yang mereka sukai, bereksplorasi secara mandiri, dan mengekspresikan diri melalui berbagai media yang tersedia di alam sekitar. Lewat buku ini, beragam fenomena alam, seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, pelangi, serta banyak lainnya akan dikupas dengan jelas. Pun dari dunia tata surya dan langit, pengetahuan tentang meteor, planet, bulan, gerhana, serta banyak lainnya akan dijelaskan dengan sederhana namun tepat. Yuk, ajak buah hati kita mengenali alamnya lebih dekat!
Eksplorasi Berbagai Kemungkinan Sosok Manusia dalam Figure A
Asal Mula Terjadinya Alam Semesta, Galaksi, Tata Surya, dan Kita
Manusia berusaha mencari tahu asal mula dirinya dan segalanya sejak dulu. Penelitian sains telah mengungkapkan bahwa asal mula manusia bukan hanya dari Bumi, melainkan juga bintang-bintang dan alam semesta. Kisah asal mula kita merentang sampai awal waktu serta kelahiran ruang dan seluruh zat. Asal Mula menceritakan bagaimana terjadinya alam semsta, bintang-bintang, planet-planet, dan kehidupan berdasarkan temuan-temuan sains, yang menunjukan betapa megahnya kosmos dan bagaimana kedudukan kita di dalamnya.
Debu dan Gas Antarplanet
Debu dan gas antarplanet adalah partikel-partikel kecil dan molekul gas yang tersebar di seluruh Tata Surya. Debu ini berasal dari berbagai sumber, termasuk tabrakan asteroid, komet yang menguap, dan ejecta vulkanik dari bulan-bulan tertentu.
Tata surya terletak di galaksi Bima Sakti dan merupakan satu dari miliaran sistem planet dalam galaksi kita. Studi tentang tata surya membantu kita memahami asal-usul, evolusi, dan karakteristik benda langit yang mengitarinya, serta memberikan wawasan tentang kemungkinan kehidupan di luar Bumi.
Pameran Figure A digelar. Pameran ini menghadirkan eksplorasi unik bentuk manusia sebagai media tekstur, komposisi, dan warna, melampaui sekadar representasi subjek.
Jagung digadang-gadang sebagai salah satu bahan bakar masa depan Indonesia. Mengingat jagung dapat dibudidayakan di Indonesia, potensinya sebagai sumber energi terbarukan sangat besar. Jagung akan dimanfaatkan sumber bahan bakar berbasis bioetanol.
Bioetanol dari jagung diteliti mampu menekan emisi karbon penyebab pemanasan global. Namun, ternyata masih terdapat beberapa kendala yang menghambat pemanfaatan jagung sebagai bahan bakar terbarukan di Indonesia. Inilah penjelasan mengenai potensi bioetanol jagung dan tantangannya di Indonesia yang perlu Sobat Tani ketahui.
Bioetanol merupakan jenis alkohol etanol yang diproduksi melalui metode biologis. Pembuatan bioetanol memanfaatkan proses fermentasi gula dari mikroorganisme. Proses biologis ini memungkinkan bioetanol untuk diperbaharui dalam waktu cukup singkat dibandingkan proses pembentukan minyak bumi dari fosil.
Gula yang diperlukan dalam proses fermentasi bioetanol diperoleh dari bahan nabati yang tersedia dalam jumlah melimpah. Beberapa contoh bahan baku yang digunakan antara lain seperti tebu, jagung, gandum, dan sorgum.
Bioetanol dari jagung Sumber: The Rio Times
Bioetanol mampu digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil pada kendaraan yang umum digunakan saat ini. Hal tersebut menjadikan bioetanol sebagai energi transisi yang potensial dan realistis dan lebih ramah lingkungan.
Di negara lain seperti Brasil, bahan baku jagung telah berhasil digunakan sebagai campuran bahan bakar hingga 50% dari komposisi bensin semula. Hasilnya, pemanfaatan jagung sukses dilakukan selama bertahun-tahun dan menyumbang 14,6% produksi BBM Brasil per tahun 2022/2023.
Fasilitas produksi bioetanol jagungSumber: Novozymes
Indonesia sendiri sudah pernah mengembangkan bioetanol dari jagung maupun tebu. Hasil penelitian menunjukkan potensi penggantian bahan bakar fosil yang menjanjikan. Akan tetapi, hingga kini implementasinya ternyata masih belum maksimal karena beberapa pertimbangan.
Produksi jagung di Indonesia memang cukup melimpah. Namun, ternyata Indonesia masih mengimpor jagung untuk memenuhi kebutuhan lokal. Selama periode 2022-2023, Indonesia masih mengimpor sekitar 450 ribu ton jagung dari beberapa negara lain seperti Amerika Serikat dan Thailand. Tentu Indonesia tidak bisa bergantung pada impor jagung tambahan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar.
Pengolahan bulir jagung menjadi bahan bakar dapat mengganggu ketersediaan jagung sebagai bahan pangan di Indonesia. Hal ini serupa dengan pertimbangan alokasi kelapa sawit sebagai minyak goreng dan bahan bakar. Maka dari itu, sebagian penelitian mencoba untuk mencari alternatif dari bulir jagung sebagai bahan pembuatan bioetanol.
Karena bulir jagung memiliki nilai ekonomis tinggi sebagai bahan pangan, sejumlah peneliti berusaha untuk mencari alternatif. Salah satu cara adalah melalui pengolahan limbah jagung sebagai bahan bioetanol. Upaya ini telah dicoba mengingat limbah tanaman jagung memiliki nilai ekonomis yang rendah.
Beberapa penelitian menunjukkan potensi pemanfaatan limbah tongkol, batang, dan jerami dari jagung sebagai bahan pembuatan bioetanol. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengemukakan bahwa Indonesia memiliki limbah biomassa tongkol jagung sebanyak 28,02 juta ton. Angka ini menunjukkan ruang pemanfaatan limbah pertanian sebagai alternatif bahan baku energi terbarukan.
Limbah jagung tersebut dinilai potensial dan siap untuk dimanfaatkan bersama beberapa jenis limbah pertanian lainnya tanpa perlu membuka lahan lagi. Salah satu instansi yang telah memproduksi bioenergi dari limbah jagung adalah PLN Nusantara Power (anak perusahaan PLN) bersama Pemerintah Kabupaten Jenepotno, Sulawesi Selatan dalam PLTU Punagaya.
Limbah jagungSumber: Tribun Medan
Indonesia sebagai negara pertanian memiliki potensi besar dalam produksi energi terbarukan hayati. Tidak hanya pertanian konvensional, kombinasi pertanian dengan teknologi ternyata mampu memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang lebih besar. Apakah Sobat Tani punya ide pemanfaatan bahan tani lain sebagai sumber energi terbarukan?
Anida, N. (2024). Solusi Energi Bersih Indonesia: Ubah Limbah Jagung Jadi Biomassa. Owntalk.co.id. https://owntalk.co.id/2024/07/14/solusi-energi-bersih-indonesia-ubah-limbah-jagung-jadi-biomassa/.
Ayyanna, C., et al. (2023). Bioethanol Production. Intech Open. https://www.researchgate.net/publication/368797464_Bioethanol_Production.
Komalasari, T.D. (2023). BRIN Temukan Limbah Jerami dan Sekam Padi Dapat Menjadi Bioetanol. Msn.com. https://www.msn.com/id-id/ekonomi/ekonomi/brin-temukan-limbah-jerami-dan-sekam-padi-dapat-menjadi-bioetanol.
Susmiati, Y. (2018). Prospek Produksi Bioetanol dari Limbah Pertanian dan Sampah Organik. Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri 7(2): 67-80.
Zulfikar, F. (2024). Brasil Sukses Ubah Tebu & Jagung Jadi BBM, Apakah Lebih Ramah Lingkungan? Detik.com. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7250443/brasil-sukses-ubah-tebu-jagung-jadi-bbm-apakah-lebih-ramah-lingkungan.
SUKABUMIUPDATE.com - Di tahun 2021 ini, Samsung bikin sejumlah konsumennya terheran-heran karena produsen ponsel asal Korea Selatan tersebut baru saja menghilangkan slot MicroSD card dari produk Galaxy S21 andalannya. Sampai ada yang bertanya, memangnya memori internal produk Samsung seberapa besar sih sehingga mereka percaya diri tak lagi menyediakan slot memori eksternal?
Pihak Samsung memaklumi pertanyaan itu, memang bagi kebanyakan orang opsi penambahan penyimpanan data menggunakan MicroSD masih menjadi hal yang penting bagi orang-orang yang suka mengambil banyak foto atau untuk mengunduh film yang memang membutuhkan kapasitas penyimpanan data lumayan besar.
Namun, apakah penyimpanan data eksternal seperti MicroSD atau SD Card benar-benar dibutuhkan saat ini? Sedangkan, teknologi cloud dan penyimpanan internal terus mengalami perkembangan, contohnya seperti yang dilakukan Samsung dan Apple.
Sejumlah analis ponsel pintar memperkirakan ponsel atau smartphone di masa depan akan sepenuhnya tanpa slot memori eksternal. Sedangkan, keputusan Samsung yang menyusul jejak Apple yang sudah mulai menghilangkan slot memori eksternal bakal menjadi indikasi tren penyimpanan data di masa mendatang.
Namun jangan berkecil hati, sebagian besar produsen smartphone ternyata masih ada yang memberikan slot kartu memori eksternal agar Anda bisa menyimpan sebanyak mungkin file gambar, musik atau film.
Pada prinsipnya, para ahli teknologi cenderung merekomendasikan penggunaan memori internal daripada menggunakan kartu MicroSD eksternal. Sebab, kerap kali terjadi kasus ketika aplikasi tidak dapat berjalan dengan baik ketika di install pada memori eksternal, sedangkan jika kita menggunakan memori internal hasilnya aplikasi tersebut akan jauh lebih cepat dan responsif.
Di pasaran, MicroSD atau SD card nyatanya masih secara masif dijual, terlebih ketika sejumlah smartphone baru kini mulai menawarkan fitur pembuatan video berkualitas 4K yang tentunya mengharuskan kapasitas ruang penyimpanan idealnya lebih dari 128 GB.
Beberapa fotografer atau videografer amatir dan profesional yang menggunakan smartphone juga sering mengambil foto dengan resolusi tinggi atau merekam video berkualitas HD bahkan 4K, tentunya ini membutuhkan lebih banyak ketersediaan penyimpanan internal yang harus lebih dari 256 GB, opsi lainnya tentu menggunakan memori eksternal berukuran lebih dari 512 GB.